Bagian areal pajak yang selama ini berlobang dan penuh lumpur mulai ditimbun pihak terkait dengan bebatuan dan kerikil sehingga pajak tak lagi terlihat becek.
Para pedagang berharap upaya perbaikan tersebut tidak hanya bersifat darurat sehingga dalam waktu singkat pasar ini kembali becek dan digenangi lumpur seperti sebelumnya.
Mereka berharap perbaikan itu bukan hanya berupa penimbunan. "Kita juga minta supaya dipasang paving block ataupun disemen. Saluran air di sekeliling pasar juga agar dibenahi supaya tidak becek lagi. Kita juga minta supaya fasilitas pajak dibenahi," ungkap Kamasiah (42), pedagang sayur di Pasar Terpadu kepada Analisa.
Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKD) Aceh Tenggara, Drs Uswaludin, mengaku untuk pembenahan Pajak Terpadu Kutacane telah diagendakan.
"Namun ini kan dilakukan secara bertahap, nanti akan dibenahi semuanya," kata Uswaludin singkat.
Kondisi Pajak Terpadu Kutacane ini memang memprihatinkan, terutama di saat musim hujan. Areal pajak terlihat digenangi lumpur alias kubangan. Akibatnya, aktivitas pedagang dan konsumen terganggu oleh keberadaan genangan lumpur yang terdapat hampir di seluruh areal pajak. Kondisi ini ini bukan hanya terlihat di pintu masuk maupun pintu keluar, tetapi juga di dalam areal pajak.
Setelah ditimbun pihak terkait, p-asar inipun tidak tampak becek lagi. Meski demikian pedagang dan masyarakat berharap pemerintah setempat melakukan pembenahan menyeluruh, termasuk ketersediaan fasilitas di pajak ini, seperti WC, mushala dan tong sampah. (shd)
sumber : http://www.analisadaily.com/
0 komentar:
Posting Komentar