Jumat, 19 November 2010

Buket Sepakat Diterjang Banjir Bandang

KUTACANE - Desa Buket Sepakat dan sekitarnya di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, diterjang banjir bandang pada, Rabu (17/11) sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa yang terjadi beriringan dengan hujan deras itu sempat membuat arus transportasi lintas provinsi rute Kutacane-Medan lumpuh total selama 5 jam. Kecuali dua rumah yang mengalami rusak di bagian dapur, tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah tersebut.

Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin B, bersama Ketua DPRK M Salim Fakhri, Kapolres AKBP Arsyad, dan perwira Kodim 0108 Agara, langsung meluncur ke lokasi, beberapa saat setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut.

Aparat Polri/TNI dari Polsek dan Koramil Sigala-gala, dibantu personil TNI Kompi Senapan A Batalyon 114 Lawe Sigala-gala serta personil Kodim 0108 Agara, bergotong royong memindahkan gelondongan kayu dan bebatuan yang menumpuk di badan jalan raya lintas provinsi itu.

Namun, karena kayu dan bebatuan cukup besar dan tak mampu menggunakan tenaga manusia, Pemkab Agara terpaksa mengerahkan satu unit Scopel dan satu unit alat berat Beco. Transportasi Medan-Kutacane yang sempat putus total, kembali normal sekitar pukul 20.30 WIB setelah alat berat dikerahkan di lokasi itu.

Hasan, warga setempat, kepada Serambi Rabu (17/11) mengatakan, pada saat itu terjadi hujan deras dan  tiba-tiba datang air dari pegunungan mengalir di lokasi anak sungai itu. Tak lama kemudian, kata dia, air berlumpur semakin deras serta membawa bebatuan dan kayu gelondongan hingga menimbun jalan lintas provinsi Aceh Tenggara menuju Sumatera Utara.
Peristiwa itu, kata Hasan, sempat membuat warga panik dan berlarian ke lokasi yang dianggap aman. Mereka baru kembali setelah air surut sekitar pukul 17.30 WIB.

Hasan menuturkan, beberapa waktu lalu daerah itu juga pernah dilanda banjir, tapi tidak separah kali ini. Mereka menduga penyebab banjir bandang itu terjadi karena di maraknya pembukaan areal perkebunan warga di pegunungan wilayah tersebut. Buktinya, kata dia, bebatuan besar dan kayu gelondongan terbawa dalam musibah itu.

Warga setempat berharap pihak terkait mencari solusi terhadap persoalan itu, karena khawatir akan terjadi bencana yang lebih besar seperti yang terjadi di Wasior, Papua Barat, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Camat Lawe Sigala-gala, Muhammad Riduan, mengatakan, akibat banjir itu, dua unit rumah di Desa Lawe Tua Gabungan rusak bagian dapurnya.  Ia juga mengatakan pihaknya telah menfasilitasi Polhut di wilayahnya untuk memberantas perambahan hutan. Camat Lawe Sigala-gala meminta kepada masyarakat agar tidak merambah hutan karena tindakan tersebut bisa menjadi penyebab terjadinya musibah.

Pantauan di lapangan, saat banjir terjadi, kenderaan tak bisa melintas di jalur tersebut. Kenderaan yang terjebak terpaksa berputar arah dan melintas dari Kecamatan Semadam-Lawe Serke. Di lokasi itu  sempat terjadi antrian panjang, karena kenderaan roda empat tak bisa melintas, begitu juga roda dua dan tiga.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut