Rabu, 04 Mei 2011

Lahan Diserobot, Warga Datangi Dewan

Puluhan warga Desa Sengelit, Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara, Rabu (4/5/2011), mendatangi kantor DPRK setempat. Kedatangan mereka terkait penyerobotan lahan yang diduga dilakukan oknum-oknum tertentu. Kehadiran massa itu diterima Ketua DPRK Aceh Tenggara, M Salim Fakhri, Wakil Ketua Syahbuddin BP, anggota DPRK Irwandi Desky dan Abdul Malik.
Perwakilan warga, Seliansyah Putra, kepada Serambinews.com, mengatakan, kedatangan mereka ke DPRK, untuk meminta hak atas garapan lahan yang diduga dirampas oknum-oknum dari Keluarga Maha.
Dikatakan, masyarakat 63 Kepala Keluarga (KK) membuka lahan di Bumbun Alas, Kecamatan Leuser, sejak tahun 1996 dari 7 desa di Agara. Namun, pada tahun 2004, Kepala Desa mengeluarkan surat tanah tersebut dengan pemilik keluarga Maha dengan nomor 08/BB4/58/2005 dan mana bisa Kepala Desa Keluarkan surat tersebut.
Setiap KK, sebut Seliansyah, daerah itu memiliki luas areal bervariasi antara 4-8 hektare dan sebahagian sudah ditanami komoditi cokelat, sawit dan komoditi lainnya.

Selasa, 03 Mei 2011

Transpotasi Blangkejeren-Kotacane Lumpuh Lima Jam

BLANGKEJEREN - Sebuah truk bermuatan semen dari arah Kutacane menuju Blangkejeren, terperosok di kawasan Desa Simpur, Kecamatan Ketamben, Agara, Senin (2/5). Akibanya, transportasi Blangkejeren Kutacane, lumpuh total selama lima jam mulai pukul 04.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.   

Keterangan yang diperoleh Serambi dari beberapa sopir angkutan umum trayek Blangkejeren-Kotacane melaporkan, saat truk bermuatan semen terperosok, semua kendaraan roda empat tidak bisa melewatinya, kecuali kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat harus menunggu sehingga menimbulkan antrean panjang.

Setelah selama lima jam sekitar pukul 09.00 WIB kendaraan roda empat sudah normal kembali dengan membuat jalur darurat lewat kebun warga Simpur setempat. Dengan ketentuan setiap kendaraan roda empat yang melintas harus memberikan sumbangan  Rp 10 ribu kepada pemilik kebun itu.

Para sopir yang lalulalang kawasan itu merasa prihatin dengan kondisi ruas jalan Blangkejeren-Kutacane yang semakin parah. Padahal, badan jalan yang terkikis sungai kali alas itu sudah hampir tiga bulan lebih kondisinya sangat darurat. “Masyarakat maupun pemakai jalan, mengharapkan perhatian serius dari pemerintah untuk menangani badan jalan itu.

Rumah Dinas Wakil Bupati Agara Telantar

Rumah Dinas Wakil Bupati Agara di Desa Kumbang Indah, Kecamatan Badar, yang dibangun tahun 2009 kini telantar tak ditempati dan ditumbuhi rerumputan setinggi satu meter lebih. “Untuk apa dibangun rumah dinas kalau tidak ditempati, itu hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja,” ujar Anggota DPRK Agara, Buhari Selian kepada Serambi, Sabtu (30/4). Menurut dia, kalau rumah tidak ditempati maka akan cepat rusak dan ini tentunya akan merugikan negara. “Kalau memang  dari awal tidak ingin rumah dinas, untuk apa dibangun. Ini proyek mubazir dan merugikan uang rakyat,” katanya. Ia mengimbau Wakil Bupati Agara, Samsul Bahri, agar segera menempati rumah dinas dimaksud.
sumber :  http://aceh.tribunnews.com/

Kamis, 24 Maret 2011

Banjir Hantui Masyarakat Aceh Tenggara

Kutacane, (Analisa) - Meski aktivitas masyarakat Desa Terutung Megakhe Dusun Nasi Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) mulai normal pasca banjir beberapa hari lalu, namun tampaknya ancaman banjir masih menghantui masyarakat Tanah Alas.

Senin (21/3) sore, sekitar 50 unit rumah di Desa Kuta Lesung sempat tergenang air setinggi 30 cm akibat meluapnya Sungai Kisam yang mengalir di sekitar desa ini setelah hujan mengguyur kabupaten itu selama beberapa jam dan membuat bronjong pengaman arus sungai jebol.

Meski dalam musibah ini tak ada korban jiwa namun kepanikan sempat mewarnai pemukiman yang mayoritas dihuni masyarakat suku Alas itu. Kemarin (22/3), banjir akhirnya surut.

Warga desa ini kepada Analisa, mengaku masih khawatir akan banjir susulan, apalagi gerimis terus turun di daerah itu.

Di Desa Terutung Megakhe, selain menggenangi rumah penduduk, banjir juga merusak sebagian lahan perkebunan coklat dan areal pertanian di Kuta Lesung.

"Sebagian penduduk desa sudah mengungsi ke rumah kerabat terdekat karena khawatir banjir susulan. Kita hanya berharap malam ini tidak turun hujan," kata warga Kuta Lesung, Mahyuddin, kemarin.

Dia juga mengharapkan pemerintah memperbaiki bangunan bronjong yang telah jebol dihantam banjir. Kepala Dinas Pengairan Aceh Tenggara, Ir M Husin MM, saat dikonfirmsi Analisa mengatakan pihaknya memperbaiki bronjong yang rusak itu.

Selain itu, juga akan melakukan normalisasi aliran sungai yang melintasi Kuta Lesung tersebut. "Secepatnya akan kita lakukan, sehingga masyarakat merasa lebih nyaman," janjinya.

Di tempat terpisah, dua jembatan penghubung antar kecamatan masing-mnasing jembatan Desa Salang Alas Kecamatan Badar dan jembatan Desa Pulonas Jalan Manunggal yang putus beberapa hari lalu akibat terjangan arus Sungai Kali Bulan hingga kemarin belum diperbaiki dinas terkait.

Sarana infrastruktur yang merupakan jalur utama bagi penduduk Kecamatan Deleng Perkison itu belum bisa dilalui pengguna jalan.

Kepala Dinas Kimpraswil Aceh Tenggara, Ir Kairul Anwar belum berhasil dikonfirmasi. Menurut seorang stafnya, kepala dinasnya sedang bertugas di lapangan.

Jumat, 11 Februari 2011

60 Kepala Sekolah Ikuti Workshop

KUTACANE -  Sebanyak 60 Kepala Sekolah (Kepsek) SMP/MTS di Aceh Tenggara, mengikuti workshop di Gedung P3G Bambel, Kamis (10/2). Kegiatan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah dalam bidang ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan itu hadir sebagai pemateri antara lain, Shalatuddin Z SH dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cane,  Drs Saidal Kasri Mpd Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Kabid Dikmen, Drs Jamaluddin, dan Kasi Kurikulum, Saifullah SPd.

Kepala Dinas Pendidian Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Aceh Tenggara, H Ali Basrah Spd MM kepada Serambi, Kamis (10/2) mengatakan, peserta yang mengikuti workshop itu sebanyak 60 orang. Katanya, para peserta akan dibahani berbagai macam disiplin ilmu seperti masalah hukum, peraturan tentang disiplin PNS, tentang undang-undang guru dan hal lainnya. Menurut Kadis Dikpora Agara, Ali Basrah, tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kapassitas kepala sekolah mengenai hal-hal dimaksud, membuat rumusan tentang tindaklanjut persoalan dimaksud, bagiamana pengelola keuangan yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum dan mengetahui  hukum kekerasan terhadap anak didik.

Kamis, 20 Januari 2011

Pesawat NBA Beroperasi Februari

Pesawat Nusantara Buana Air (NBA) direncanakan akan kembali melayani penerbangan rute Kutacane-Medan dan Banda Aceh, pada Bulan Februari 2011.

Hal itu diungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tenggara, Drs Raidin Pinim MAP kepada Serambi Rabu (19/1). Dikatakan, sebulan yang lalu pesawat NBA tak beroperasi dari Bandara Alas Leuser karena berakhirnya kontrak kerja. “Saat ini masih dalam proses tender di Meulaboh untuk disubsidi dari dana APBN,” ujarnya.

Raidin menyebutkan, untuk penerbangan Kutacane-Medan disubsidi menjadi Rp 130 ribu perseat dan Banda Aceh-Kutacane Rp 250 ribu perseat. Ia juga mengatakan, selain maskapai NBA, maskapai lain yang beroperasi di Bandara Alas Leuser adalah Susi Air yang memberlakukan tarif nonsubsidi. Susi Air melayani penerbangan Medan-Kutacane empat hari dalam seminggu dengan ongkos Rp 360 ribu perseat.

Selasa, 18 Januari 2011

Saluran Irigasi Kutacane Lama Jebol Dihantam Banjir

Sepanjang 30 meter saluran irigasi Kutacane Lama di Desa Pedesi, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, jebol dihantam banjir, Minggu (17/1). Akibatnya, seluas 5.425 hektare tanaman padi dan areal perikanan kekeringan dan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Aceh Tenggara, Ir M Husin MM, kepada Serambi, Senin (17/1) mengatakan,  saluran irigasi ini adalah wewenang pusat sesuai juknis luas wilayah irigasi. Dan, kata Kadis Pengairan Agara, dalam waktu dekat ini akan diperbaiki sesuai dengan perintah Bupati Agara, Ir H Hasanuddin B yang peduli irigasi pedesaan. Karena, perlu secepatnya ditangani, agar lahan petani seluas 5.425 hektare sawah dan perikanan tidak terancam gagal panen. .

Menurutnya, irigasi tersebut sudah ‘berusia’ mencapai 20 tahun lebih dan sudah masanya untuk runtuh. Jadi untuk itu, Kadis Pengairan Agara meminta secepatnya agar direhab saluran irigasi sepanjang 4.000 meter dan 100 meter bangunan bronjong permanen, agar areal persawahan dan perikanan dari Kecamatan Bambel dan Bukit Tusam aman dari bencana banjir

Pengikut